Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Sosial

Turuk Bintul, Jajanan Jepara yang Namanya Jorok Tapi Rasanya Gurih Pulen

Info Peduli Jepara Jepara tak hanya kondang karena ukiran dan wisata pantainya. Di kota ukir ini ada turuk bintul alias kemaluan wanita berbisul yang rasanya gurih pulen dan enak. Nama turuk bintul terdiri kata 'turuk' yang merupakan nama kemaluan wanita yang sering dipakai sebutan orang Jawa . Sedangkan kata 'bintul' yang berarti bengkak kecil atau berbisul kecil. Jajanan ini secara umum berbentuk lonjong dengan ada taburan kacang tolo. Seolah-seolah terdapat bekas bintul atau bengkal kecil. Rasa turuk bintul enak, kenyal dan gurih. Apalagi ditemani secangkir kopi dan teh hangat. Jajanan ini berasal di salah satu daerah yang ada di Jepara, tepatnya dari desa Pendosawalan kecamatan Kalinyamatan kabupaten Jepara. Nama makanan tersebut belum jelas asal asulnya namun sejak dari zaman leluhur mereka sudah ada makanan tersebut.  Menurut beberapa sumber, kata ‘turuk’ atau torok berarti taruh atau menaruh, sedangkan ‘bintol’ adalah bentol. Jadi turuk bintol ini ad...

Simbolisme Patung Macan Kurung Jepara

Info Peduli Jepara - Sumber Foto jeparagoid Kota Jepara merupakan kota yang terkenal dengan kerajinan seni ukirnya. Banyak produk yang dihasilkan dari kerajinan ukir Jepara.Bahkan seni ukir Jepara sudah terkenal sampai ke mancanegara dan menjadi produk dengan kualitas ekspor. Hal ini juga dibuktikan dengan banyaknya pengusaha seni ukir di Jepara.Karya seni ukir dan kerajinan yang ada pun sangat beragam, seni ukir yang kemudian juga berkembang menjadi industri kayu olahan (mebel) memang telah menghidupi sebagian masyarakat Jepara. Bahkan seni ukir pun diyakini sebagai “nafas kehidupan” masyarakat Jepara, yang terbukti mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat Jepara dan menempatkan Jepara dikenal di kancah global sebagai kota yang tumbuh dan berkembang dengan kearifan lokal yang terpahat dalam seni ukirnya. Terlebih lagi karya seni patung macan kurung dipandang sebagai cikal bakal seni ukir Jepara. Dari beberapa penjelasan tokoh seni ukir Jepara, terungkap bahwa seni ukir di Desa Mu...

Warga Jepara Tidak Tahu Filosofi Tugu Putri Kartini? Ini Dia Filosofinya

  Info Peduli Jepara Tugu Tiga Puteri berdiri tepat di tengah persimpangan jalan, tugu tersebut dibangun menggantikan bangunan sebelumnya berupa bundaran Air Mancur serta Tugu Adipura yang terletak di sebelah selatan. Adapun pembangunan tugu tiga putri menelan biaya 2,5 milyar yang di ambilkan dari dana APBD Jepara tahun 2016. Kepala Bidang Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan (Ciptaruk) Jepara, Ary Bachtiar menyampaikan pembangunan patung adalah sebagai upaya penataan ulang Bundaran Ngabul. Sebelumnya, tata ruang di kawasan ini terlalu memakan tempat sehingga badan jalan sempit. "Akibatnya, bundaran air mancur di kawasan Ngabul kerap rusak ditabrak kendaraan besar. Lokasi bundaran air mancur dengan Taman Adipura yang berdekatan juga boros tempat," tuturnya. Tugu Tiga Puteri Jepara yang diresmikan pada akhir tahun 2016 silam menjadi salah satu ikon wisata baru di Jepara. Tugu yang terletak di Bundaran Ngabul tersebut merupakan monumen tugu tiga figur perempuan ...

Tiga Pendekar Hebat Dari Jepara

  Info Peduli Jepara Raden Ajeng Kartini ternyata bukan satu-satunya pejuang wanita Jepara. Jauh sebelumnya di kota ukir ini telah lahir sosok wanita-wanita tangguh yang mampu membawa nama Jepara harum Indonesia karena tercatat dalam sejarah. Ketiga wanita itu adalah Ratu Shima yang membawa kejayaan Kerajaan Kalingga, Kedua Ratu Kalinyamat sebagai pendiri kerajaan Maritim terkuat di jaman Kerajaan Mataram dan ketiga adalah Raden Ajeng Kartini tokoh emansipasi yang diakui dunia pada zamannya. Sehingga Presiden RI pertama, Soekarno menobatkan Kartini sebagai pahlawan Nasional. Ratu Shima Berdasarkan bukti sejarah Ratu Shima memerintah kerajaan Kalingga sekitar abad ke-7 M (Soekmono, 1988:37). Ratu wanita ini sangat termashyur, sebagai pemimpin yang dikenal adil, jujur dan tegas, sehingga seluruh rakyat sangat mencintai sekaligus hormat dan segan kepadanya. Salah satu yang paling di ingat oleh masyarakat oleh masyarakat adalah hukuman potong tangan bagi orang yang mencuri. Hukum...

Menyambangi Pesantren Tua Balekambang

Info Peduli Jepara Menjelang magrib di Pesantren Balekambang Jepara. Saya merasakan suatu getaran yang menentramkan saat memasuki gerbangnya. Hampir selalu begitu setiap kali berkunjung ke pesantren. Muncul suatu rasa nyaman yang nyandu. Saya pun berjalan pelan sambil melihat sekeliling, lantas menghentikan langkah sewaktu melihat pemandangan menarik di halaman. Para santri mengantri makanan, tak seberapa panjang antreannya, karena sebagian besar telah membawa piring masing-masing dan duduk-duduk di halaman. Mereka makan bersama sebelum salat magrib berjamaah. Saya hanya melihat sebagian dari 3.000 santri yang menetap di pondok pesantren Balekambang. Bayangkan saja kalau 3.000 santri mengantre makan, seperti ular naga panjangnya…. Ketika saya berkunjung pada akhir tahun 2017, masih ada tiga rumah warga yang berada di dalam area pesantren, tepatnya di tengah-tengah asrama santri yang lokasinya tidak jauh dari kediaman pengasuh. Meski demikian, para santri tidak terganggu  deng...

Membongkar Praktik Kawin Kontrak Londo & Pribumi di Jepara Demi Bisnis Mebel

  Info Peduli Jepara Praktik kawin kontrak ternyata bukan hanya menjamur di kawasan Bogor dan Cianjur, Jawa Barat, tetapi juga di Kota Ukir, Jepara, Jawa Tengah. Balitbang Kementerian Agama telah melakukan riset tentang fenomena prostitusi berkedok kawin kontrak tersebut pada 2016. Berdasarkan pemberitaan Solopos, Minggu (20/6/2021), hasil penelitian itu mengungkapkan bahwa secara garis besar ada dua jenis kawin kontrak, yakni resmi dan ilegal. Kawin kontrak resmi dilakukan saat si laki-laki bertemu dengan keluarga perempuan. Dalam proses pernikahan ini ada saksi dan wali yang dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan jenis kawin kontrak yang kedua menjurus pada prostitusi terselubung. Hal ini terjadi karena wali, saksi, bahkan penghulu dalam ijab kabul tersebut semuanya gadungan. Berdasarkan hasil penelitian itu juga diungkapkan bahwa praktik kawin kontrak di Jepara umumnya didorong oleh faktor ekonomi. Para investor yang berasal dari Eropa, Amerika Serikat, Austr...

Sejarah SMKN 2 Jepara, Lahir Karena Banyaknya Pengrajin Ukir Yang Tidak Terampil

Info Peduli Jepara  Latar belakang didirikan Sekolah Menengah Industri Kerajinan Negeri Jepara adalah untuk mengembangkan keterampilan pengrajin kriya ukir kayu agar lebih terampil serta menguasai berbagai macam motif dan desain ukir. Hal ini dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar industri mebel ukir yang semakin meningkat baik dari segi kualitas dan kuantitas. Peningkatan keterampilan/skill melalui pendidikan formal tentu akan meningkatkan kualitas tenaga kerja industry mebel ukir. Dengan demikian mereka mampu menghadapi tantangan perkembangan industry yang dinamis seiring dengan berjalannya waktu. Sebelum adanya lembaga pendidikan formal untuk kriya ukir kayu, pembelajaran dilakukan dengan nyantrik. Nyantrik sebagai bentuk pendidikan nonformal belajar mengukir bersifat kekeluargaan. Perajin senior mewariskan kemampuan yang dimilikinya kepada perajin junior. Sebaliknya perajin junior akan berusaha mewarisi kemampuan yang dimiliki oleh pengrajin senior yang membimbingnya. Da...

Kejawen atau Islam: Pergeseran Makna Tradisi Perang Obor di Jepara

  Info Peduli Jepara - Perang Obor Tegalsambi Paradigma pemikiran satu generasi ke generasi berikutnya mengalami perkembangan dan penurunan yang disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya dipengaruhi oleh kemajuan IPTEK yang sangat pesat. Dalam hal ini adalah cara pandang masyarakat terhadap local wisdom (kearifan lokal) juga mengalami pergeseran. Perang Obor adalah salah satu kearifan lokal yang memadukan “kejawen” dan ajaran “islam”, atau kerap disebut sinkretisme. Tradisi ini diturunkan dari generasi ke generasi tanpa bertanya mengapa dan bagaimana (taken for granted), karena dianggap terhubung dengan yang transendental. Hal-hal yang transendental biasanya dilambangkan dengan simbol. Simbol dibuat untuk melakukan kongkretisasi terhadap sesuatu yang abstrak dari sesuatu yang dianggap transenden. Dalam pengertian ini, simbol harus dianggap sebagai pancaran dari suatu realitas ideal yang transenden. Dalam Bahasa agama, yang transenden itu, umumnya diperkenalkan den...

Putus Sekolah Akibat Dipingit, Kartini Terus Belajar Secara Otodidak

  Raden Ajeng Kartini merupakan anak kelima dari 11 bersaudara dari pasangan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan M.A Ngasirah. Dia lahir pada 21 April di Jepara, Jawa Tengah. Keluarga Kartini adalah merupakan sosok bangsawan di Jepara. Sang Ayah dikenal sebagai Bupati di Jepara. Sewaktu kecil, Kartini merupakan sosok yang cerdas dan berkeingintahuan tinggi. Ia juga dikenal sebagai pelopor emansipasi wanita. Karena pada masa itu, perempuan tidak diberikan ruang gerak yang sama dengan laki-laki. Meski terbilang cerdas, rupanya Kartini harus berhenti bersekolah di usia 12 tahun. Semula, ia mengenyam pendidikan di Europese Legere School, di sekolah inilah yang membuat Kartini mahir berbahasa Belanda. Akan tetapi, cita-cita Kartini untuk sekolah terenggut lantaran sang ayah Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat meminta Kartini tidak perlu menimba ilmu tinggi, hal itu yang membuat Kartini hanya sampai sekolah dasar dasar saja pada usia 12 tahun. Kartini pun dipingit...

Nur Khamid, Guru Penyandang Disabilitas dari Jepara Calon Komisioner Komisi Nasional Disabilitas

Nur Khamid dan para murid-muridnya Seleksi terbuka calon anggota Komisioner Komisi Nasional Disabilitas (KND) yang digelar Kementerian Sosial sebagai lembaga penanggung jawab (focal point). Nur Khamid, penyandang disabilitas dari Kabupaten Jepara, masuk dalam daftar nama peserta seleksi calon komisioner Komisi Nasional Disabilitas (KND) yang dinyatakan lulus seleksi administrasi di Kemensos. "Saya mengharapkan dukungan dari masyarakat sebagai calon anggota KND dari Kabupaten Jepara," ucapnya. Dia menjelaskan, dukungan itu dengan cara membuat pernyataan dukungan dan masukan serta informasi tentang dirinya. "Lalu dikirimkan melalui pos kepada Sekretariat Panitia Seleksi dengan alamat Kementerian Sosial c.q. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Jalan Salemba Raya No.28 Jakarta Pusat 10430. Atau bisa dikirim melalui email: panselknd@kemensos.go.id dengan judul/subject email: “Dukungan Masyarakat," paparnya. Nur Khamid, laki-laki kelahiran Jepara, 28 Desembe...