Langsung ke konten utama

Turuk Bintul, Jajanan Jepara yang Namanya Jorok Tapi Rasanya Gurih Pulen

Info Peduli Jepara

Jepara tak hanya kondang karena ukiran dan wisata pantainya. Di kota ukir ini ada turuk bintul alias kemaluan wanita berbisul yang rasanya gurih pulen dan enak.

Nama turuk bintul terdiri kata 'turuk' yang merupakan nama kemaluan wanita yang sering dipakai sebutan orang Jawa . Sedangkan kata 'bintul' yang berarti bengkak kecil atau berbisul kecil.

Jajanan ini secara umum berbentuk lonjong dengan ada taburan kacang tolo. Seolah-seolah terdapat bekas bintul atau bengkal kecil. Rasa turuk bintul enak, kenyal dan gurih. Apalagi ditemani secangkir kopi dan teh hangat.

Jajanan ini berasal di salah satu daerah yang ada di Jepara, tepatnya dari desa Pendosawalan kecamatan Kalinyamatan kabupaten Jepara.

Nama makanan tersebut belum jelas asal asulnya namun sejak dari zaman leluhur mereka sudah ada makanan tersebut.  Menurut beberapa sumber, kata ‘turuk’ atau torok berarti taruh atau menaruh, sedangkan ‘bintol’ adalah bentol. Jadi turuk bintol ini adalah makanan berbahan dasar dari ketan yang di campur dengan kacang tolo yang proses memasaknya dengan cara dikukus.

Jajanan ini secara umum memiliki bentuk bulat dengan warna putih, dengan tambahan taburan kacang tolo, mengakibatkan bentuknya seperti orang terkena bentol-bentol. Jajanan ini memiliki rasa gurih yang nikmat. Biasanya untuk menikmati jajanan ini, agar lebih nikmat jika ditemani segelas teh hangat. Jajanan ini biasanya di jual di pasar tradisional yang ada di Jepara.

Jajanan turuk bintul kini masih bisa dijumpai di sejumlah pasar tradisional di Jepara. Salah satunya di Pasar Welahan Kecamatan Welahan. Di sana masih ada penjual turuk bintul dan disambangi banyak pembeli.

Salah satu penjual turuk bintul adalah Suyati (60) warga Desa Kedungsari Kecamatan Welahan. Dia mengaku sudah 40 tahun berjualan jajanan khas Jepara, salah satunya turuk bintul. Suyati tidak mengetahui secara pasti asal usul turuk bintul. Namun nama tersebut sudah ada sejak nenek moyangnya dulu untuk mengenal jajanan khas Jepara tersebut.

"Namanya memang seperti itu, saya hanya meneruskan orang jaman dulu saja. Asalnya dari mana tidak tahu," kata Suyati.

Menurutnya jajanan turuk bintul terbuat dari beras ketan dan dicampur dengan kacang tolo atau kacang beras. Cara membuatnya, pertama beras ketan dan kacang tolo direndam air dingin selama beberapa jam. Setelah itu santan direbussampai mendidih. Lalu dimasukkan ketan yang sudah dicampur dengan kacang tolo. Kemudian dikukus selama kurang lebih 1 jam.

"Ketan sama kacang tolo, dikasih santan gitu saja. Campur parutan kelapa dikasih garam, dikasih santan," jelasnya.

Suyati mengatakan turuk bintul itu dicampur dengan kelapa parut yang ditaruh di atas campuran kacang tolo. Dia mematok harga satu porsinya Rp 2 ribu. Setiap hari Suyati mengaku membuat 4 kilogram ketan dijadikan turuk bintul.

"Harganya Rp 2 ribu per bungkus. Sehari bisa 4 kilogram ketan, kadang ya 3 kilogram tidak pasti," ujarnya.

Salah satu pembeli Eva mengatakan jajanan turuk bintul sendiri merupakan khas Jepara. Menurutnya rasa dari jajanan tersebut gurih, apalagi ada kelapa parutnya. Eva menjelaskan jajanan tersebut biasanya disediakan saat ada hajatan di masyarakat.

"Ini namanya turbin turuk bintul. Ini khas Jepara, mungkin tempat lain ada tapi namanya lain. Turuk bintul itu ketan dikasih kacang tolo. Ada yang hitam, ini dapat nya putih," kata Eva ditemui di lokasi.

"Rasanya gurih unik, ada asin, gurih, ada dikasih parutan kelapa jadi gurih dan khas. Setiap ada hajatan jajan pasar. Ada hajat keluarga jajan pasar pasti ada ini," tambah Eva.

Penulis: Dian Utoro Aji

 


Komentar