Raden Ajeng Kartini merupakan anak kelima dari 11 bersaudara dari pasangan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan M.A Ngasirah. Dia lahir pada 21 April di Jepara, Jawa Tengah. Keluarga Kartini adalah merupakan sosok bangsawan di Jepara. Sang Ayah dikenal sebagai Bupati di Jepara.
Sewaktu kecil, Kartini merupakan
sosok yang cerdas dan berkeingintahuan tinggi. Ia juga dikenal sebagai pelopor
emansipasi wanita. Karena pada masa itu, perempuan tidak diberikan ruang gerak
yang sama dengan laki-laki.
Meski terbilang cerdas, rupanya
Kartini harus berhenti bersekolah di usia 12 tahun. Semula, ia mengenyam
pendidikan di Europese Legere School, di sekolah inilah yang membuat Kartini
mahir berbahasa Belanda.
Akan tetapi, cita-cita Kartini
untuk sekolah terenggut lantaran sang ayah Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat
meminta Kartini tidak perlu menimba ilmu tinggi, hal itu yang membuat Kartini
hanya sampai sekolah dasar dasar saja pada usia 12 tahun.
Kartini pun dipingit oleh sang
ayah Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat. Karena ketika seorang perempuan
mendapatkan menstruasi, ia harus dikurung di kamarnya hingga ada pria yang
datang melamarnya.
Meski menjalani pingitan, Kartini
tetap memiliki tekat bulat dan tetap belajar secara otodidak. Salah satu
caranya dengan berkirim surat dengan teman-temannya di luar negeri untuk saling
bertukar informasi dan ilmu pengetahuan yang sedang berkembang di Eropa.
Kartini juga rutin membaca
buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir
perempuan Eropa, dan sejak saat itulah timbul keinginannya untuk memajukan
perempuan pribumi.
Kartini adalah seorang kutu buku,
penulis dan istri yang setia. Dia peduli terhadap nasib miris terhadap kaumnya.
Berkat kegigihannya memperjuangkan emansipasi wanita, keluarga Van Deventer
yang seorang politik etis pun tertarik untuk dengan mendirikan Yayasan Kartini
yang selanjutnya mendirikan sekolah wanita pada tahun 1912 di Semarang dan
kemudian diteruskan ke Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah
lainnya.
Karena itu, Raden Ajeng Kartini
adalah sosok pahlawan nasional yang memperjuangkan emansipasi wanita. Dia juga
dinilai sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Dengan perjuangan
Kartini tersebut saat ini tidak ada lagi pendiskriminasian kepada gender
perempuan.
Berkat perjuangannya tersebut,
akhirnya pada 2 Mei 1964, pemerintah menetapkan Kartini sebagai Pahlawan
Kemerdekaan. Dan setiap 21 April tiap tahunnya diperingati sebagai Hari Kartini
Sumber artikel: Okezone| Rabu 21
April 2021 10:32 WIB
Komentar
Posting Komentar