Lonjakan kasus COVID-19 yang ada di Kudus telah merambah ke berbagai wilayah, tak terkecuali Kabupaten Jepara yang berbatasan langsung dengan wilayah tersebut. Bahkan, kapasitas RSUD Kartini Jepara penuh. Akibatnya sejumlah pasien COVID-19 harus terlantar dan tidur di tempat tidur yang ditaruh di teras Instalasi Gawat Darurat.
Keberadaan pasien yang terlantar
itu ditemukan langsung oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat melakukan sidak
di rumah sakit itu. Saat Ganjar menanyakan keberadaan pasien yang terlantar
itu, Direktur Rumah Sakit Bambang Dwipo mengatakan keberadaan pasien di teras
IGD itu disebabkan Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit yang sudah penuh.
Bahkan karena banyaknya pasien, ada pasien COVID-19 yang belum tertangani.
Melihat banyak pasien yang
tertidur di teras RSUD Jepara, Ganjar langsung melihat keberadaan mereka. Namun
Ganjar terkejut saat di depan IGD ada empat pasien yang terbaring di ranjang
yang diletakkan di teras rumah sakit.
Parahnya lagi, keempat pasien itu
diduga terkonfirmasi COVID-19 dan seharusnya dilakukan perawatan khusus.
“Lho nggak bisa seperti ini kak.
Ini bahaya. Bapak masih punya ruang kosong tidak? Kalau tidak, langsung saja
cari rujukan ke rumah sakit lain,” kata Ganjar dikutip dari Liputan6.com pada
Selasa (15/6).
Cari Rumah Sakit Lain
Tak berpikir lama, Ganjar
langsung memerintahkan Kadinkes Pemrov Jateng, Yulianto Prabowo yang ikut
mendampingi untuk menelepon rumah sakit terdekat. Dari sanalah dia memperoleh
informasi kalau RSUD Kelet masih tersedia tempat tidur sebanyak 30 kamar.
Namun tak hanya pasien yang
terlantar, ada beberapa keluarga pasien COVID-19 yang mengeluhkan lambannya
penanganan jenazah. Bahkan salah satu keluarga terpaksa menunggu sembilan jam
untuk pemulasaran jenazah keluarganya.
“Saya menunggu sudah dari jam 3
pagi pak. Tolong pak, saya minta dipercepat. Kasihan kakak saya,” kata salah
seorang keluarga pasien COVID-19 yang meninggal.
Kekurangan SDM
Lagi-lagi, Ganjar langsung
memanggil Dirut Rumah Sakit dan perawat yang menangani pasien meninggal. Dari
keterangannya, mereka mengaku kekurangan SDM karena jumlah pasien yang
meninggal ada tujuh orang.
“Tolong dicarikan tenaga
tambahan, bisa cari ormas atau apa saja untuk pemulasaran. Pak Dirut, tolong
SOP-nya diperbaiki, saya minta hari ini ada perbaikan,” perintah Ganjar dikutip
dari Liputan6.com.
Beri Dukungan
Ganjar menerangkan bahwa Jepara
merupakan salah satu daerah yang menjadi perhatian selain Kudus, Pati, Demak,
dan lainnya. Dari sidaknya itu, ia mendapat informasi bahwa rumah sakit di
Jepara mulai penuh.
Oleh karena itu, ia akan
memberikan dukungan penuh pada Jepara. Penambahan SDM, obat-obatan, dan sarana
pendukung akan terus dilakukan.
“Saya mohon dukungan masyarakat,
tolong jangan sepelekan. Ayo hindari kerumunan, tempat keramaian, event dan
kegiatan lain yang mengundang kerumunan tunda dulu semuanya. Saya memohon
masyarakat memberi dukungan pada nakes kita, karena semua sudah kecapekan
bahkan sudah ada yang kena,” kata Ganjar.
Komentar
Posting Komentar